
Percepat Realisasi LTT, Banten Gelar Koordinasi di Kab. Lebak
Lebak, 9 Juli 2025 — Dalam rangka mendorong percepatan swasembada pangan dan optimalisasi Luas Tambah Tanam (LTT), Dinas Pertanian Kabupaten Lebak menggelar rapat koordinasi yang dihadiri oleh sejumlah pihak strategis.
Hadir dalam kegiatan ini adalah PJ LTT Provinsi Banten/Kepala Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Andi Muhammad Idil Fitri, S.E., M.M, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Dr. Agus M. Tauchid S, M.Si, PJ LTT Banten periode sebelumnya/Direktur Hilirisasi Hasil Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tiurmauli Silalahi, SP., MM, Tenaga Ahli Menteri (TAM) Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Marginal Dr. Ir. Anny Mulyani, M.Si, Kepala Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Banten Dr. Suharyanto, SP, MP, Kabid Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Denny Iskandar, S.TP, M.Si, serta seluruh Koordinator Penyuluh se-Kabupaten Lebak.
PJ LTT Provinsi Banten dalam arahannya menekankan pentingnya pengawalan ketat terhadap pelaksanaan LTT dan capaian realisasi sebagai bagian dari upaya kolektif menuju ketahanan dan swasembada pangan nasional.
Selanjutnya, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten menyampaikan urgensi praktik budidaya padi yang sesuai standar, termasuk pemanfaatan pupuk yang tepat berdasarkan rekomendasi teknis agar hasil pertanian lebih optimal. TAM juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan Irigasi Perpompaan (Irpom) secara maksimal serta menjaga keamanan dan kondisi mesin pompa agar tetap andal di lapangan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BRMP Banten menekankan bahwa pemupukan yang sesuai rekomendasi menjadi kunci dalam meningkatkan hasil produksi. Selain itu, dijelaskan juga bahwa penggunaan metode polygon panen sangat penting untuk memperkuat keakuratan data produksi di lapangan.
Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Workshop Penyusunan Kesanggupan Realisasi LTT dan diskusi terbuka mengenai berbagai kendala teknis dan administratif yang dihadapi para penyuluh dan pelaksana di lapangan.